Pengukuran dalam suatu kegiatan perindustrian dalam kalangan engineering acap kali digunakan dalam progress industri, dan tidak menutup kemungkinan alat pengukur yang digunakan mengalami batasan-batasan kekuatan operasional dari masing-masing alat yang dipergunakan.
Alat yang dipergunakan pun memiliki batasan yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor tertentu, seperti penggunaan yang berlebihan, penggunaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada, pengolahan yang tak kenal waktu, pengukuran yang dilakukan tak pernah berhenti sehingga menyebabkan ketahanan alat berubah dan performanya menjadi berkurang seiring penggunaannya.
Oleh karena itu penggunaan alat pengukuran perlu dilakukan kalibrasi untuk memenuhi Standarisasi kalibrasi yang ada, saat ini kalibrasi indonesia memiliki standarisasi ISO 9000.
International Organization for Standardization 9000 (ISO 9000) merupakan suatu standar yang berperanan penting dalam konteks sistem mutu. Khususnya pada pengendalian langkah-langkah produksi dan atau pelayanan dalam lingkup produk dan jasa, ada pun pengertian pengertian lainnya mengenai ISO 9000 menurut para ahli.
Untuk memenuhi ISO 9000 proses kalibrasi perlu dilakukan, untuk melakukan kalibrasi kita dapat menggunakan jasa kalibrasi atau melakukan kalibrasi secara individu. Tetapi untuk memastika standarisasi terjaga dan sesuai dengan standarisasi yang ada, proses kalibrasi dilakukan dengan prosedur yang telah berlaku untuk mencapa standarisasi ISO 9000.
Apabila ragu akan kalibrasi yang dilakukan secara individu ada baiknya kegiatan proses kalibrasi ini dilakukan dengan menggunakan jasa kalibrasi. Kalibrasi dapat dilakukan pada alat pengukur seperti thermometer, timbangan, dan load cell.
Proses kalibrasi dilakukan selain untuk memenuhi standarisasi internasional (ISO 9000), kalibrasi juga dilakukan dengan tujuan :
Selain dari pada tujuan dari kalibrasi, kalibrasi umumnya diaplikasikan pada :
Pengertian kalibrasi pada umumnya merupakan proses untuk mengindikasi perangkat ukur/alat uji agar kapasitas suatu besaran ukur sesuai dengan standarisasi yang dipergunakan sebagai acuan dalam suatu akurasi tertentu.
Seperti contohnya : sebuah alat pengukur timbangan dengan kapasitas load cell yang dipergunakan sesuai dengan kebutuhan dapat dikalibrasi guna menunjang hasil dari pengukuran yang dilakukan serta dapan mengkoreksi ketidak sesuaian standarisasi yang ada, sehingga menghasilkan hasil pengukuran yang sesuai dengan yang dinginkan (sesuai dengan standariasasi yang digunakan).