Banyak usaha yang dilakukan para produsen mobil untuk mereduksi konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Mengecilkan konfigurasi mesin, mereduksi bobot, aplikasi turbocharger, hingga Electric Power Steering merupakan bentuk-bentuk usaha para produsen untuk membuat mobil lebih hemat bahan bakar.
Kronologisnya seperti ini, pada mesin generasi sebelumnya, komponen pengolah tenaga kemudi (power steering) menggunakan putaran mesin untuk memompa sistem hidraulis dan menjadikannya tenaga tambahan ketika setir diputar. Pendomplengan putaran mesin tersebut tentunya membuat kerja mesin bertambah.
Nah dengan dalih ini, para teknisi di industri otomotif menciptakan teknologi Electric Power Steering (EPS). Komponen elektrikal ini menggantikan sistem pompa hidraulis menjadi sistem berbasis motor elektrik untuk membantu mengolah tenaga untuk memutar kemudi.
Sumber tenaganya adalah tentu saja listrik. Bahkan menurut Tehnician Leader Auto 2000 Kalimalang, Jaktim, Eko Wati, sistem EPS merupakan penyerap listrik terbesar kedua setelah motor starter mesin pada kendaraan. Wajar bila mobil modern sekarang kerap menggunakan alternator berdaya listrik besar.
"Daya listrik yang dibutuhkan EPS sangat besar, hampir sama dengan yang dibutuhkan motor starter untuk menyalakan mesin," ujar Eko. Karenanya menurutnya komponen ini sangat bermusuhan dengan air dan perubahan arus yang tak wajar. Namun meski demikian, keunggulan EPS pun bertumpuk mulai dari bebas perawatan, umur komponen yang jauh lebih panjang dibanding sistem hidraulis, efisiensi bahan bakar, dan lebih konkretnya, komunikasi yang baik antara kemudi dan roda.
Nah, tentunya sebagai komponen bekerja, EPS pun memiliki kekuatan dan kelemahan dengan aneka keterbatasan dan kelebihannya. Berikut adalah komponen-komponen utama pada sistem EPS dan potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan.
Motor EPS
Komponen ini merupakan pengolah tenaga listrik menjadi tenaga motorik yang akan memutarkan steering shaft sesuai dengan pembacaan sensor sudut putar pada kemudi. Komponen ini sejatinya merupakan komponen utama dalam sistem EPS. Dengan sumber daya listrik, tentunya komponen ini sangat bermusuhan dengan air. Jika mobil-mobil Anda memiliki motor EPS yang terdapat di bagian rack steering atau di bagian bawah mobil, maka pastikan pelindung air komponen ini tetap bagus agar tak ada air yang merembes masuk ke motor.
Melencengnya derajat sudut putar motor EPS juga dapat terjadi setelah mobil mengalami proses wheel alignment pasca penggantian komponen suspensi dan roda kendaraan. Gejalanya dapat dirasakan ketika Anda merasa kemudi terasa lebih berat ketika diputar ke salah satu sisi. Untuk mengatasinya, Anda harus membawa ke bengkel resmi dan dilakukan penyetelan ulang torque sensor agar sensor putaran kemudi yang sebelumnya melenceng dapat dikembalikan seperti semula.
Rack Steering
Rack steering berfungsi untuk menyalurkan pergerakkan dari motor EPS ke roda. Komponen ini umumnya rusak ketika rack dan pinion di dalam komponen ini tak lagi bersinggungan dengan sempurna.
Bunyi gemeretak pun akan mudah terdengar ketika mobil melalui jalan yang tidak rata. Memang komponen ini masih bisa direparasi. Namun umumnya selama umur mobil masih dalam masa garansi bengkel resmi, maka penggantian komponen rack steering secara menyeluruh akan dilakukan pihak bengkel.
Ada baiknya Anda mengecek juga kondisi boot karet penutup di ujung kiri dan kanan rack steering ketika mobil sedang terangkat. Pastikan tak ada robek di bagian ini agar rack steering tak terkontaminasi kotoran yang dapat membuat pergerakkan roda untuk belok menjadi tak sempurna.
Cross Joint Steering Shaft
nKomponen ini berfungsi untuk meneruskan putaran dari motor EPS ke rack steering. Kerusakan pada komponen ini biasanya berupa melonggarnya sambungan pada cross joint sehingga shaft akan oblak dan bergerak tak semestinya. Mendeteksi kerusakan di bagian ini terbilang cukup mudah lantaran suara gemeletak akan terdengar dari belakang kemudi ketika Anda berbelok.
Penyebab terjadinya kerusakan di bagian ini adalah hantaman keras pada roda ketika berbelok akibat menerjang lubang atau speed trap.
Modul EPS
Sesuai namanya, komponen ini merupakan pengolah data dari sensor sudut putaran dari setir untuk memerintahkan proses kerja pada sistem EPS. Kerusakkan komponen ini cenderung sangat jarang, lantaran posisi modul ini biasanya terdapat di bagian dalam dasbor. Selama dasbor Anda tak terendam air, dan tak terjadi korsleting, komponen ini akan tetap prima. Namun ketika komponen ini rusak, maka sistem kemudi Anda tak akan bekerja sama sekali.
Source : http://tips.autobild.co.id/read/2014/06/14/10695/51/15/Deteksi-Kerusakan-Power-Steering-Elektris